FOTO

Sambut Matahari Terbit di Perayaan Solstis Stonghene

×

Sambut Matahari Terbit di Perayaan Solstis Stonghene

Sebarkan artikel ini
ribuan-orang-rayakan-titik-balik-matahari-musim-dingin-di-stonehenge-2_169
ribuan-orang-rayakan-titik-balik-matahari-musim-dingin-di-stonehenge_169
ribuan-orang-rayakan-titik-balik-matahari-musim-dingin-di-stonehenge-1_169
ribuan-orang-rayakan-titik-balik-matahari-musim-dingin-di-stonehenge-3_169
Foto: REUTERS/Toby Melville

METRUM.ID – Ribuan orang berkumpul di situs kuno Stonehenge pada hari Sabtu (21/12/2024) pagi. Mereka menyambut matahari terbit pada hari terpendek dalam setahun di belahan bumi utara.

Perayaan ini menandai solstis musim dingin, yang merupakan tradisi pagan yang diyakini telah berlangsung selama ribuan tahun di lokasi bersejarah di Inggris ini.

Saat matahari terbit, ribuan yang hadir di situs tersebut memberikan sorakan dan tepuk tangan, merayakan momen tersebut bersama ribuan orang lainnya. Di antara kerumunan yang berjumlah sekitar 4.500 orang itu, terdapat para Druid dan orang-orang yang mengenakan pakaian tradisional, semuanya hadir untuk merayakan awal hari baru.

Hari tersebut menjadi salah satu dari sedikit kesempatan sepanjang tahun bagi mereka untuk menyentuh batu-batu besar di Stonehenge. Situs yang terletak pada garis sejajar antara matahari terbit pada musim panas dan matahari terbenam pada musim dingin. Hal ini menambah makna mendalam bagi banyak orang yang mempercayai bahwa Stonehenge memiliki hubungan erat dengan peristiwa astronomi penting.

Seorang pegawai negeri berusia 31 tahun bernama Chris Smith, menyatakan bahwa perayaan solstis ini menjadi momen penting untuk refleksi diri.

“Ini semua tentang pembaruan dan kelahiran kembali, kita memasuki tahun baru, dan ini juga waktu yang baik untuk mengakui apa yang telah terjadi di tahun yang lalu,” kata Chris dalam wawancara dengan Press Association.

Situs Bersejarah Stonehenge

Stonehenge merupakan lingkaran batu besar yang dibangun pada masa Neolitik. Situs ini telah menjadi objek kekaguman dan misteri selama hampir 5.000 tahun. Dalam legenda abad pertengahan, batu-batu Stonehenge bahkan dikatakan telah dicuri oleh penyihir Merlin dari Irlandia, menambah aura magis yang melekat pada situs ini.

Kendati hingga saat ini asal-usul pasti Stonehenge masih menjadi bahan spekulasi, banyak yang percaya bahwa situs ini digunakan sebagai tempat ibadah, observasi astronomi, atau bahkan untuk tujuan penguburan. Keindahan dan keajaiban sejarahnya telah menarik perhatian jutaan orang sepanjang sejarah.

Setiap tahun, perayaan solstis di Stonehenge menjadi pengingat akan pentingnya tradisi dan hubungan manusia dengan alam semesta. Momen ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk merayakan pergantian musim, tetapi juga untuk merasakan ikatan yang mendalam dengan warisan budaya yang telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.