PENDIDIKAN

Universitas Nusa Cendana Kukuhkan Tiga Guru Besar

×

Universitas Nusa Cendana Kukuhkan Tiga Guru Besar

Sebarkan artikel ini
Momen pengukuhan tiga guru besar di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Selasa 7/1/2025 di Auditorium Undana
Momen pengukuhan tiga guru besar di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Selasa 7/1/2025 di Auditorium Undana.

METRUM.ID – Universitas Nusa Cendana (Undana) gelar mengukuhkan tiga guru besar baru dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa yang berlangsung pada 7 Januari 2025 di Auditorium Undana.

Ketiga guru besar yang dikukuhkan adalah:

1. Prof. Dr. Frans Gana, M.Si. (Bidang Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP),

2. Prof. Dr. Yuliana Salosso, S.Pi., M.P. (Bidang Parasit Ikan, Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan),

3. Prof. Reinner Ishaq Lerrick, S.Si., M.Sc., Ph.D. (Bidang Kimia Organik Sintesis Senyawa Heterosiklik, Prodi Kimia, Fakultas Sains dan Teknik).

Ketiga guru besar ini menyampaikan orasi ilmiah di bidang keahlian masing-masing yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan masyarakat.

Prof. Dr. Yuliana Salosso: Penggunaan Bahan Alam sebagai Antibiotik pada Budidaya Ikan

Prof. Yuliana menyoroti tantangan dalam budidaya ikan, seperti penangkapan ikan berlebihan (overfishing) dan serangan penyakit yang merugikan pembudidaya. Ia menawarkan inovasi berupa penggunaan bahan alami sebagai alternatif antibiotik yang lebih aman dan ramah lingkungan.
“Inovasi berbasis bahan alam dapat menjadi metode efektif untuk mengurangi dampak negatif penggunaan antibiotik sekaligus memberikan solusi berkelanjutan bagi produktivitas budidaya ikan,” ungkapnya.

Prof. Dr. Ishaq Lerrick: Membentuk Dunia Melalui Rekayasa Molekul

Dalam orasinya, Prof. Ishaq menjelaskan bahwa semua bahan atau senyawa dapat menjadi berbahaya jika digunakan dalam kondisi tertentu atau dalam jumlah berlebih. “Bahkan air pun dapat menyebabkan keracunan (intoksikasi) jika dikonsumsi secara berlebihan dalam waktu singkat,” paparnya.

Ia menekankan bahwa kimia adalah ilmu yang memungkinkan manusia memahami sifat bahan dan memanfaatkannya. “Sejak awal peradaban, manusia telah mempraktekkan proses kimia, seperti mengolah batuan yang mengandung logam tembaga dan seng menjadi perunggu atau mengubah batuan menjadi besi untuk menciptakan berbagai peralatan. Proses ini mengubah peradaban manusia dari Zaman Batu ke Zaman Perunggu, lalu ke Zaman Besi. Kemampuan kimia ini terus diwariskan dan berkembang hingga kini,” jelasnya.

Prof. Dr. Frans Gana: Inovasi Strategi dalam Mencapai Keunggulan Bersaing

Prof. Frans membahas strategi inovasi dalam mencapai keunggulan bersaing dengan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan yang bertumpu pada pasar (market-based approach) dan yang bertumpu pada sumber daya (resource-based approach).
“Dalam pendekatan berbasis sumber daya, dikembangkan konsep kompetensi inti, inovasi, dan cipta pengetahuan organisasi. Cipta pengetahuan dan inovasi organisasi menjadi fokus utama dalam manajemen pengetahuan, yang menjadi fondasi organisasi pembelajar. Hal ini mencakup kreasi pengetahuan, transfer keahlian, dan inovasi untuk membangun daya saing organisasi,” ungkapnya.

Rektor Undana: Pengakuan Negara atas Kompetensi Akademik

Dalam wawancara dengan METRUM. ID Rektor Undana, Prof. Dr. Max E. U. Sanam, M.Sc., menyampaikan rasa bangganya atas pengukuhan ini. “Pengukuhan guru besar adalah pengakuan negara terhadap kompetensi dosen kami. Ini merupakan jabatan akademik tertinggi yang memerlukan proses panjang dan evaluasi ketat,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan langkah strategis universitas dalam mempercepat pengukuhan guru besar, seperti pemberian dana penelitian, insentif publikasi ilmiah, dan dukungan administratif. “Sejak 2023 hingga 2024, Undana berhasil menambah 25 guru besar. Ini adalah bukti nyata komitmen kami dalam meningkatkan mutu pendidikan,” tambahnya.

Dampak Positif bagi Mahasiswa dan Universitas

Pengukuhan ini membawa dampak positif bagi mahasiswa dan universitas. “Semakin banyak guru besar, semakin terjamin kualitas pengajaran. Kehadiran mereka juga memperkuat akreditasi program studi, yang membantu lulusan bersaing di dunia kerja,” jelas Rektor.

Ketua BEM FISIP Undana, Irman Baleng, turut menyampaikan kebanggaannya. “Dengan bertambahnya guru besar, khususnya di FISIP yang kini memiliki empat guru besar, kami berharap mutu pendidikan semakin meningkat, terutama di era digitalisasi,” ujarnya.

Apresiasi dan Harapan dari Civitas Akademika

Chatarina Behar, dosen Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknik Undana, mengapresiasi pencapaian ini. “Ini adalah prestasi luar biasa, tidak hanya bagi para profesor, tetapi juga bagi Undana dan NTT. Semoga mereka terus berkontribusi bagi pembangunan pendidikan di daerah ini,” katanya.

Ia berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa. “Dedikasi luar biasa dari para guru besar ini dapat menjadi teladan. Saya berharap mahasiswa lebih aktif terlibat dalam penelitian bersama dosen untuk mengoptimalkan potensi besar NTT sebagai provinsi kepulauan,” tambahnya.

Pengukuhan tiga guru besar ini semakin memperkuat komitmen Universitas Nusa Cendana dalam meningkatkan mutu pendidikan dan melahirkan generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.