METRUM.ID – Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan menyelimuti Desa Bilal pada Rabu, 2/42025. Bertempat di halaman Balai Dusun 1, pemerintah desa menggelar Halal Bihalal perdana dengan tema yang sangat mendalam, “Dari Luka Untuk Cinta: Menguatkan Ukhuwah.” Acara yang digelar sebagai upaya mempererat hubungan antarwarga ini menjadi momen penting dalam perjalanan sosial masyarakat Desa Bilal.
Dimulai pukul 09.00 WIB, lebih dari seratus warga hadir dalam kegiatan yang penuh makna ini. Tak hanya menjadi ajang silaturahmi, acara ini juga diwarnai dengan berbagai hiburan yang menggembirakan hati. Para peserta tampak antusias menikmati suasana hangat dan penuh kebersamaan yang tercipta sepanjang acara.
Apa Itu Halal Bihalal?
Secara tradisional, Halal Bihalal merupakan acara yang digelar oleh umat Islam setelah menjalani ibadah puasa Ramadan dan merayakan Idul Fitri. Biasanya, acara ini diisi dengan saling memaafkan, mengukuhkan kembali hubungan yang sempat renggang, dan mempererat tali silaturahmi antarindividu dan kelompok. Di Desa Bilal, konsep Halal Bihalal kali ini tidak hanya merujuk pada momen pasca-Ramadan, tetapi juga sebagai langkah menuju persatuan dan kebersamaan di antara warga.
Awak Media Metrum.id berkesempatan untuk mewawancarai salah satu Tokoh Masyarakat Desa Bilal, Baharudin Samiun, yang memberikan pandangannya tentang acara Halal Bihalal pertama kali ini. Dengan penuh antusias, Baharudin menyatakan, “Kami sangat puas dengan terselenggaranya acara ini. Ini adalah kali pertama Pemerintah Desa Bilal mengadakan Halal Bihalal, dan acara ini benar-benar meriah. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun, karena selain menjadi ajang untuk saling memaafkan, acara ini juga mempererat ikatan sosial kita sebagai satu kesatuan komunitas yang solid.”
Pesan Kepala Desa Bilal, Taher Mahmud
Kepala Desa Bilal, Taher Mahmud, juga memberikan sambutan yang penuh harapan. “Untuk tahun ini, acara ini memang belum memiliki kepanitiaan khusus. Namun, Insya Allah, tahun depan kita akan mempersiapkan konsep yang lebih matang, lebih besar, dan lebih baik. Ini adalah langkah pertama dalam perjalanan panjang kita. Kita semua adalah bagian dari sejarah baru yang sedang kita bangun bersama. Desa ini adalah jembatan penghubung antara generasi—dari yang tua hingga yang muda. Jangan biarkan perpecahan sekecil apapun merusak kebersamaan yang telah lama kita bangun,” kata Taher Mahmud dengan penuh semangat.
Hikmah dan Tausyiah dari Ustadz H. Awaludin Husain S.Ag
Acara dilanjutkan dengan tausyiah yang disampaikan oleh Ustadz H. Awaludin Husain S.Ag, yang memberikan pencerahan mengenai pentingnya menjaga keharmonisan dalam masyarakat. “Hidup di tengah masyarakat bukan untuk membentuk kelompok-kelompok yang merusak, tapi untuk membentuk kelompok yang mendukung kemajuan desa, baik itu dalam aspek pemerintahan maupun keagamaan. Saatnya kita introspeksi diri, memperbaiki diri, dan menjadi umat yang lebih baik. Jangan terus menumbuhkan kebencian atau memprovokasi orang untuk mempertahankan budaya yang menghambat kemajuan,” pesannya dengan tegas.
Halal Bihalal di Desa Bilal bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga sebuah momentum untuk mempererat ukhuwah, menghapuskan kesalahpahaman, dan bersama-sama membangun desa yang lebih baik. Melalui acara ini, semangat persatuan dan kebersamaan semakin dirasakan oleh setiap warga. Pemerintah Desa Bilal berkomitmen untuk menjadikan acara ini sebagai tradisi tahunan yang akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dengan semangat yang tinggi, masyarakat Desa Bilal berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang saling memaafkan, tetapi juga menjadi landasan untuk merajut kembali hubungan yang lebih kuat di masa depan.***