METRUM.ID – Dua tahun berturut-turut, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meraih skor tertinggi dalam Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB). Melansir data yang dirilis goodstats.id, Selasa (18/2/2025).
Torehan ini jadi cerminan kuatnya modal sosial di tengah keberagaman agama dan etnis di provinsi yang terdiri dari 600 lebih pulau ini.
Junjung Tinggi Kesetaraan
Dari ketiga dimensi yang diatur dalam IKUB, NTT catat skor tertinggi pada dimensi kesetaraan. Dimensi kesetaraan menyoroti sejauh mana tiap individu, apapun agamanya, dapat dukungan untuk menikmati hak-hak dasar mulai dari menyiarkan agama sampai menjadi kepala pemerintahan.
Kesetaraan menunjukkan angka yang tinggi sebesar 86,32 persen, kerjasama 83,56 persen, dan toleransi 82,86 persen.
Rukun dalam Keberagaman
NTT merupakan salah satu provinsi dengan keberagaman agama tertinggi, dan terbukti dalam banyak kasus, keberagaman dapat menjadi modal sosial yang mampu memperkuat pemahaman dan toleransi antar individu.
Agama penduduk NTT terbesar adalah Katolik dengan 53,7 persen, Protestan 36,2 persen, Islam 9,4 persen, dan lainnya 0,7 persen.
Kekuatan Kearifan Lokal
Studi Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2019 menunjukan bahwa praktik kearifan lokal selama ini berperan penting dalam menjaga kerukunan dan mencegah konflik sosial keagamaan di Nusa Tenggara Timur.
Hal ini sejalan pula dengan masih kuatnya pengaruh warisan nilai, hukum adat, dan tradisi leluhur dalam kehidupan masyarakat.
Suku asli NTT berjumlah kurang lebih 70 suku, Antoni 20 persen, Manggarai 16 persen, Sumba 14 persen, dan lainnya 50 persen.