METRUM.ID – Ketua Organisasi Masyarakat Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (GIBAS) Kabupaten Tasikmalaya, Waris menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka lewat sebuah video.
Setelah menyebut nama Direktur Primajasa sekaligus Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa Barat Amir Mahfud dalam orasinya saat aksi demonstrasi di acara pleno Pemungutan Suara Ulang (PSU) Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu, (23/4/2025) di Gedung Dakwah Indonesia (GDI) Singaparna.
Setelah video protes tersebut beredar luas, Waris yang juga bagian Tim Sukses paslon nomor urut 3 menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Dikatakannya, mengakui adanya kekhilafan dalam penyampaian aspirasi sehingga melibatkan pihak yang tidak berkaitan langsung dengan isu yang dipermasalahkan.
“Kami meminta maaf kepada Bapa Ibu Mayasari atas pernyataan yang tidak pantas dan menyinggung. Hal ini murni kekhilafan kami dalam menyampaikan aspirasi,” ujar Waris melalui akun media sosial pribadinya, Sabtu (26/4/2025).
Ucapan dalam orasi saat aksi, Ketua Gibas itu yang secara spontan menyebut nama Direktur Primajasa tersebut mengundang perhatian publik. Penyebutan itu menuai kontroversi dan sejumlah pihak pun merasa keberatan dengan kaitan yang diangkat, sehingga mencuatkan dugaan adanya narasi terselubung dalam penyampaian pesannya.
Mereka menilai bahwa menyinggung nama tokoh publik seperti Direktur Primajasa sekaligus Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa Barat, H. Amir Mahfud yang dikenal lewat kiprahnya di dunia bisnis dan politik—bisa menjadi pemicu misinterpretasi serta menyisipkan pertanyaan tentang adanya agenda tertentu di balik pernyataan itu.
Hingga saat ini, pengusaha Mayasari belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut. Masyarakat pun berharap kejadian serupa tidak terulang, dan semua pihak dapat menjaga etika serta sikap santun dalam menyampaikan pendapat di ruang publik.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting mengenai perlunya menjaga komunikasi yang baik, menghormati semua pihak, serta mengedepankan kedewasaan berpolitik, terutama di tengah situasi yang sarat emosi dan kepentingan publik.