PENDIDIKAN

Universitas Nusa Cendana Gelar Pengukuhan Tiga Guru Besar

×

Universitas Nusa Cendana Gelar Pengukuhan Tiga Guru Besar

Sebarkan artikel ini
Universitas Nusa Cendana menggelar pengukuhan tiga guru besar pada Kamis, 23 Januari 2025, di Graha Universitas Nusa Cendana ( foto by humas Undana)
Universitas Nusa Cendana menggelar pengukuhan tiga guru besar pada Kamis, 23 Januari 2025, di Graha Universitas Nusa Cendana ( foto by humas Undana)

 

METRUM.ID – Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang kembali mengukuhkan tiga guru besar pada Kamis, 23 Januari 2025,di Graha Universitas Nusa Cendana. Tiga guru besar yang dikukuhkan adalah:

1. Prof. Dr. Drs. Edy Suprapto, M.P. dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

2. Prof. Dr. Ir. Damianus Adar, M.Ec. dari Fakultas Pertanian.

3. Prof. Dr. Ir. I Gusti B. Adwita Arsa, M.P. dari Fakultas Pertanian.

 

Pengukuhan ini menjadikan mereka sebagai guru besar ke-66, ke-67, dan ke-68 di Undana. Acara dimulai dengan penyampaian orasi ilmiah oleh Prof. Dr. Drs. Edy Suprapto, M.P., Guru Besar di bidang strategi belajar-mengajar. Dalam orasinya yang berjudul Model Flipped Learning Berbasis Proyek Sebagai Solusi Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif, beliau menekankan pentingnya pembelajaran inovatif untuk menjawab tantangan global.

Beliau menjelaskan bahwa perkembangan teknologi yang pesat menuntut lulusan pendidikan tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Masalah multidimensional dalam masyarakat memerlukan individu yang mampu menganalisis, mengevaluasi alternatif solusi, dan menciptakan inovasi yang relevan.

Beliau juga menyebut bahwa abad ke-21 membutuhkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreativitas. Namun, sistem pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru sering kali belum mampu menjawab tuntutan ini. Oleh karena itu, beliau menawarkan solusi melalui model flipped learning berbasis proyek. Model ini memadukan pembelajaran mandiri secara daring di rumah dengan pembelajaran kolaboratif di kelas yang difokuskan pada pemecahan masalah nyata.

Pendekatan ini tidak hanya memperkaya pembelajaran mahasiswa, tetapi juga mendorong kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam dunia kerja. Dengan belajar mandiri di rumah, mahasiswa dapat mengeksplorasi materi dasar, sementara pembelajaran di kelas mengembangkan kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan menciptakan produk yang bermanfaat. Beliau juga menyatakan bahwa penerapan model ini membuat mahasiswa lebih siap menghadapi proses pembelajaran di kelas.

Orasi ilmiah selanjutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. I Gusti B. Adwita Arsa, M.P., Guru Besar di bidang pemuliaan tanaman pangan. Beliau menyoroti pentingnya sumber daya genetik tanaman pangan lokal sebagai aset yang harus dimanfaatkan secara maksimal.

Beliau juga menjelaskan metode seleksi untuk cekaman kekeringan, dengan penekanan pada indikator berbasis seleksi. Metode ini berfokus pada pengujian adaptasi dan stabilitas genotipe atau varietas tanaman pangan untuk memastikan ketahanan terhadap berbagai kondisi lingkungan.

Orasi ilmiah terakhir disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Damianus Adar, M.Ec., yang membahas kepakaran di bidang ekonomi sumber daya pertanian. Beliau menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya pertanian yang berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan.

Dalam orasinya, beliau menekankan perlunya penelitian mendalam terhadap ekonomi sumber daya, termasuk inovasi dan strategi yang relevan untuk menghadapi tantangan di sektor pertanian.

Dalam wawancara dengan METRUM.ID Aloysius Sukardan, pensiunan dari Fakultas Hukum Undana, ia mengungkapkan rasa bangga atas pengukuhan salah satu putra Manggarai sebagai Guru Besar ke-68. “Ini adalah pengakuan dunia, bukan hanya di tingkat nasional. Semoga semakin banyak dosen di NTT yang meraih gelar Guru Besar,” katanya.

Nikolaus Serman, pensiunan dari Fakultas Pertanian Undana, juga menyatakan kegembiraannya. “Jabatan Guru Besar adalah pencapaian akademik tertinggi yang membanggakan. Dengan hadirnya guru besar, proses pembelajaran akan lebih baik karena didukung oleh hasil penelitian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Viktor Kristianus Bagus, mahasiswa Fakultas Pertanian program studi Agribisnis, turut memberikan apresiasi. “Sangat luar biasa melihat pengukuhan tiga profesor, apalagi dua di antaranya berasal dari fakultas kami. Ini adalah motivasi besar bagi kami,” ungkapnya.

Pengukuhan ini menandai komitmen Undana dalam terus meningkatkan mutu pendidikan, riset, dan pelayanan kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur.