PENDIDIKAN

Dosen STIPER Bajawa Berinovasi dengan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan

×

Dosen STIPER Bajawa Berinovasi dengan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Produk sabun cuci piring ramah lingkungan merek @lime yang dikembangkan oleh Diana Merna, dosen STIPER Bajawa.
Produk sabun cuci piring ramah lingkungan merek @lime yang dikembangkan oleh Diana Merna, dosen STIPER Bajawa.

 

METRUM.ID – Diana Merna, dosen Program Studi Biologi Terapan di Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Bajawa, berhasil menciptakan inovasi sabun cuci piring dengan merek @lime. Produk ini diracik sendiri dengan komposisi yang dianggap aman bagi masyarakat, berdasarkan ilmu yang diperolehnya semasa kuliah dan pengalaman profesionalnya di bidang kimia.

 

Dalam wawancara dengan Metrum.id, Pada Rabu (5/2)2025), Diana mengungkapkan bahwa inovasi ini berangkat dari kondisi di Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana kebutuhan rumah tangga seperti sabun cuci piring masih bergantung pada produk dari luar daerah, terutama Pulau Jawa.

“Saya berpikir, mengapa kita tidak mencoba membuat inovasi sendiri, meskipun hanya satu atau dua produk? Siapa tahu, ke depan kita bisa lebih mandiri, setidaknya dalam produk tertentu,” ujarnya.

Selain itu, Diana melihat bahwa harga sabun cuci piring yang diimpor cukup mahal dan sulit dijangkau oleh sebagian masyarakat. Akibatnya, banyak orang terpaksa menggunakan produk yang tidak sesuai, seperti deterjen pakaian, untuk mencuci piring. Hal ini berpotensi membahayakan kesehatan karena kandungan bahan kimia yang tidak diperuntukkan untuk alat makan.

Keahlian dan Pengalaman

Inovasi ini tidak lepas dari latar belakang pendidikan dan pengalaman Diana di bidang kimia. Sebelum menjadi dosen di STIPER Bajawa, ia memiliki pengalaman mengajar sebagai Guru Kimia di SMA Kristen Petra 4 Sidoarjo serta instruktur bimbingan belajar untuk seleksi UTBK. Ia juga pernah bekerja sebagai pembuat soal kimia di Zeniora Edukasi Teknologi, di mana ia menyusun soal dan pembahasan seleksi masuk perguruan tinggi.

Selain itu, Diana pernah menjadi asisten laboran di Universitas Nusa Cendana, di mana ia bertanggung jawab dalam analisis sampel laboratorium dan pembuatan laporan hasil penelitian. Keahliannya dalam kimia terapan ini menjadi dasar dalam meracik formula sabun cuci piring yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Proses Pengembangan dan Dukungan

Diana menegaskan bahwa inovasi ini dilakukan secara mandiri, tanpa dukungan langsung dari kampus. Ia melakukan riset, pengembangan, dan produksi secara independen.

Perbedaan Formula dengan Produk Lain

Mengenai komposisi, Diana menjelaskan bahwa meskipun ada bahan dasar yang sama dengan produk yang beredar di pasaran, formulanya telah dimodifikasi agar lebih aman bagi pengguna.

“Saya meracik sendiri komposisinya dan memastikan produk ini aman digunakan masyarakat,” jelasnya.

Sertifikasi dan Hak Paten

Saat ini, Diana sedang dalam proses mengajukan sertifikasi dan hak paten untuk produk @lime. Ia menekankan pentingnya legalitas dalam memastikan produknya dapat diterima secara luas.

Ramah Lingkungan

Diana juga memastikan bahwa produknya lebih ramah lingkungan dibandingkan sabun cuci piring konvensional.

“Saya mempertimbangkan dampaknya terhadap manusia, baik dari kontak langsung dengan kulit maupun pernapasan. Selain itu, dalam proses produksi, tidak ada limbah sampingan yang dibuang ke lingkungan,” ungkapnya.

Dengan inovasi ini, Diana berharap masyarakat dapat beralih ke produk lokal yang lebih terjangkau dan aman, sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk dari luar daerah.