REGIONAL

Malam Tahun Baru, Dalang Cevi Whiesa Pentaskan Wayang Golek di Lapas Tasikmalaya

×

Malam Tahun Baru, Dalang Cevi Whiesa Pentaskan Wayang Golek di Lapas Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini
Ki Dalang Anom Cevi Whiesa Manunggaling Hurip mementaskan wayang golek di Lapas Kelas IIB Tasikmalaya, Selasa (31/12/2024). Foto: Metrum.id/Ebih
Ki Dalang Anom Cevi Whiesa Manunggaling Hurip mementaskan wayang golek di Lapas Kelas IIB Tasikmalaya, Selasa (31/12/2024). Foto: Metrum.id/Ebih

METRUM.ID – Pengalaman berkesenian menarik dirasakan dalang muda Tasikmalaya Cevi Whiesa Manunggaling Hurip. Bersama rombongan Padepokan Seni Giri Hurip yang dipimpinnya, pada malam pergantian tahun 2024 ke 2025, mereka mementaskan wayang golek di Lapas Kelas IIB Tasikmalaya, Selasa (31/12/2024) malam.

Cevi Whiesa dan rombongannya ikut terlibat dalam gelaran Reminan Karya 3, sebuah pertunjukkan seni yang diinisiasi para seniman Tasikmalaya. Dia mementaskan wayang golek pagelaran padat dengan membawakan cerita kekinian yang bermuatan dakwah.

Cevi mengaku, untuk kali pertama selama berkesenian bisa menghibur di Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas. Hal ini menurutnya merupakan pengalaman menarik, lantaran sebelumnya lebih kerap manggung di ruang-ruang publik.

“Menarik ya, ini juga pengamalan baru yang luar biasa, bisa menghibur saudara-saudara kita warga binaan di Lapas ini. Saya senang ketika melihat mereka tertawa dan terhibur dengan penampilan wayang golek kami,” kata Cevi usai pementasan.

Dia pun menyebut, warga binaan Lapas memiliki hak yang sama untuk mendapatkan hiburan. Terlebih, kata dia, malam pergantian tahun baru identik dengan hiburan.

“Tentu saja hal ini penting ya, tanpa terkecuali seluruh masyarakat punya hak yang sama bisa mendapatkan hiburan. Apalagi ini malam tahun baru, yang memang identik dengan berbagai hiburan,” ujarnya.

Ratusan penghuni Lapas tampak begitu antusias mengikuti jalannya acara ini. Walaupun, sebagian dari mereka hanya bisa menonton dari balik jeruji besi.

Dia pun berharap, pagelaran serupa bisa digelar di Lapas lain. Dengan demikian, warga binaan Lapas bisa bersentuhan dan mengapresiasi karya seni.

“Tentu saja harapan saya ini bisa digelar bukan hanya di sini. Karena seringkali Lapas ini tersampingkan di masyarakat, padahal para pengisinya juga penting untuk mengapresiasi karya seni.” tukasnya.

Selain wayang golek, Reminan Karya 3 juga menampilkan Samping Teater, Karinding Rincik Tone, Symphoni Haskana, Pencak Silat SPS Gunung Jawa, Sekar Panca Laras, Sekar Manis, Qeis Surya Sangkala, Yusa Widiana, dan sedekah sastra. *** (KS)